Rss

Senin, 12 Maret 2012

hujan meteor

NASA Hujan Meteor Geminids
JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan meteor Geminid, salah satu hujan meteor terindah, akan memuncak besok malam, Selasa (13/12/2011) malam hingga Rabu (14/12/2011) dini hari.

"Hujan meteor Geminid termasuk yang mayor. Jumlah meteor yang dilihat bisa mencapai 100-120 meteor per jamnya kalau melihat di tempat yang bagus," kata Mutoha Arkanuddin, astronom dari Jogja Astro Club.

Mutoha mengatakan, hujan meteor Geminid sebenarnya telah dimulai sejak 7 Desember hingga 17 Desember 2011 mendatang. Namun, puncaknya baru terjadi besok.

Untuk melihatnya, perlu dicari tempat yang tepat. Syaratnya adalah tempat yang cukup lapang dan jauh dari polusi cahaya. Tak perlu bantuan teleskop untuk melihat hujan meteor ini.

Meteor akan muncul dari rasi Gemini, terletak di langit bagian timur agak ke utara. Namun, pada dasarnya, hujan meteor bisa disaksikan cukup dengan melihat ke arah langit.

Menurut Mutoha, hujan meteor sebenarnya sudah bisa dilihat di awal malam. Namun, waktu terbaik untuk melihatnya ialah mulai tengah malam, mulai sekitar pukul 21.00 WIB.

"Hujan meteor Geminid beda dengan hujan meteor lain. Jika hujan meteor lain berasal dari debu komet, hujan meteor Geminid, menurut para ahli, berasal dari asteroid," kata Mutoha saat dihubungi Senin (12/12/2011).

Asteroid sumber hujan meteor Geminid bernama Pantheon. Asteroid ini mengorbit Matahari dan menyisakan debu di sepanjang orbitnya. Saat Bumi yang berevolusi masuk daerah debu, maka hujan meteor terjadi.

Meteor-meteor Geminid takkan sendiri. Bersama hujan meteor ini, akan tampak Jupiter, Mars dan Saturnus. Tak ketinggalan bintang Sirius yang merupakan salah satu bintang paling terang.

Jupiter bisa disaksikan pada malam hari dengan melihat ke atas agak ke barat. Sementara Saturnus dan Mars bisa dilihat dini hari dengan mengarahkan mata ke langit timur.

Semua pemandangan terdengar indah untuk dilihat. Tapi, ada dua hal yang mesti diwaspadai, yakni mendung dan hujan serta cahaya Bulan yang sedang masuk puncak terangnya.

"Walaupun Geminid termasuk mayor, tapi kalau mendung dan hujan juga akan berpengaruh. Gerhana Bulan kemarin pun kita tidak bisa melihat maksimal karena mendung," kata Mutoha.

Namun, jika langit cerah pun, cahaya Bulan yang cukup terang juga akan mengganggu. Bulan bisa membuat meteor yang terlihat lebih sedikit, hanya yang cukup terang saja.

Hujan meteor Geminid bukan yang terakhir di tahun 2011. Selanjutnya masih ada hujan meteor Ursid yang memuncak tanggal 23 Desember 2011 mendatang, meski tergolong minor. Tapi, karena hujan meteor Geminid adalah salah satu yang terindah, maka mari berdoa agar mendung dan hujan tak kembali menghalangi untuk memandangnya.

Senin, 27 Februari 2012


Sea Games, Indonesia Raih Juara Umum cabang Pencak Silat.

    [ 
in English ] 

Nov 18th, 2011 | By  | Category: Artikel SilatFeatured Articles Visited 288 times, 5 today [ in English ]
maskot-silatKontingen silat Indonesia akhirnya mewujudkan target untuk tampil sebagai juara umumSEA Games 2011 setelah menambah tiga emas pada pertandingan hari terakhir di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Kamis.
Dengan tambahan tiga medali emas tersebut, pencak silat yang sempat terpuruk di SEA Games 2009 Laos itu, secara keseluruhan mengumpulkan sembilan emas dari total 18 nomor yang dipertandingkan.

Meski gagal mencapai target sepuluh medali emas, Indonesia setidaknya berhasil mengembalikan dominasi yang sejak 1997 sempat diambil alih Vietnam.
Tiga emas terakhir tersebut dipersembahkan oleh Amelia Roring di kelas E putri, Rosmayani (kelas C putri) dan Dian Kristianto (kelas A putra).
Amelia meraih emas setelah pada pertandingan final mengalahkan Siti Rahmah Mohamed Nazir asal Malaysia dengan skor 5-0, sementara Rosmayani juga menang 5-0 atas Jutarat Noytapa (Thailand).
Sebelumnya Dian Kristianto juga menang telak 5-0 atas Anothai Choopeng dari Thailand.
Sementara itu, atlet Sofani Rahmawati yang turun di kelas F putri harus puas mendapat medali perak, setelah dikalahkan pesilat Vietnam Tran Thi Luyen.
Begitu juga atlet Indonesia Pranoto di kelas I hanya mampu menyabet medali perak setelah gagal mengalahkan lawannya Dang Minh Le (Vietnam).
Pencak silat Indonesia sempat mengalami hasil berburuk dalam sejarah SEA Games di Laos pada 2009 karena ketika itu hanya mampu meraih dua medali emas, tiga perak dan tiga perunggu.
Sementara itu, atlet Rosmayani mengaku puas menyabet medali emas ini, sebagai wujud bakti kepada bangsa dan negara.
“Syukur saya bisa menang dan medali ini saya serahkan kepada bangsa dan negara. Tanding kali ini adalah tanding saya untuk berlaga di kegiatan internasional,” ucapnya.